TEKS PIDATO LUCU MENARIK TEMA CINTA DURASI 10 MENIT



TEKS PIDATO (TEMA : CINTA)

Assalamualaikum Warrakhmatullahi Wabarakatu, selamat pagi semua !!
Yang terhormat Bapak Budianto selaku ketua umum perkumpulan pemuda-pemudi islami provinsi DKI Jakarta
Yang saya hormati rekan-rekan perkumpulan pemuda-pemudi provinsi DKI Jakarta.
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya kita dapat berkumpul dalam suasana yang berbahagia ini dengan sehat walafiat. Tak lupa shalawat serta salam tercurahkan kepada junjungan nabi besar kita Nabi Muhammad SAW kepada para keluarga-Nya, sahabat-Nya, serta umat-Nya yang mudah-mudahan termasuk kita semua didalam nya. Aamiin Aamiin Aamiin Yaa Rabbal Alamin.
Sebelum saya memulai topik kita pada hari ini saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Budianto selaku ketua umum perkumpulan pemuda-pemudi islami provinsi DKI Jakarta karena telah mempercayain saya untuk menjadi narasumber dalam acara yang begitu megah ini.
Rekan-rekan ku yang berbahagia, seperti yang telah kita ketahui hari ini tepat tanggal 14 Februari 2018 diperingati oleh seluruh dunia sebagai “Valentine Day” atau hari kasih sayang. Pada hari ini pemuda-pemudi di seluruh dunia merayakan hari kasih sayang ini, mereka pun merayakan nya dengan berbagai macam cara, ada yang membelikan pasangan nya coklat, ada yang membelikan pasangan nya bunga, ada yang membelikan pasangan nya barang-barang mewah (bagi yang mampu), atau mungkin dengan ucapan “Selamat Hari Kasih Sayang” untuk mengekspresikan hasrat cinta yang menggelora di dalam diri mereka.
Yaa CINTA, topik yang akan saya bahas pada suasana yang berbahagia ini adalah cinta.
Cinta, C I N T A apakah itu cinta? Rekan-rekan adakah yang bias membantu saya menjawab pertanyaan tadi? Mas yang disana mungkin? Cinta itu apa mas? Atau mba yang di sebelah sana? Mba? Yaa betul sekali C I N T A satu kata berjuta makna.
Rindu terasa gelap gulita
Bagaikan berdiri di tepi tebing yang curam
Jika kita hidup tanpa cinta
Hidup ini bagaikan sayur tanpa garam
C I N T A, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi V, cinta adalah suka sekali, saying benar, kasih sekali, terpikat, ingin sekali, berharap sekali, susah hati, khawatir, dan risau. Ada juga yang mengartikan bahwa “cinta itu anugrah, cinta itu suci”. Ada pula yang mengartikan bahwa cinta itu seperti pasir dalam genggaman, jika kita terlalu erat menggenggam maka pasir itu akan keluar melalui celah-celah jari.
Cinta, rekan-rekan ku dalam hidup kita tanpa kita sadari terdapat banyak bentuk cinta, tidak hanya cinta kepada kekasih namun cinta juga dapat dikategorikan menjadi 3 jenis:
1.  Cinta kepada Allah
2.  Cinta Kepada Nabi
3.  Cinta Kepada Sesama manusia
YANG PERTAMA: CINTA KEPADA ALLAH, Cinta Kepada Allah ketika orang yang menjadikan Allah lebih dia cintai dari yang lainnya. Semua hal yang kita lakukan di dunia ini tidak lain dan tidak bukan demi mendapat ridho dari ALLAH SWT. Lalu apa buktinya bahwa seseorang itu cinta kepada Allah ??? biasanya orang yang cinta terhadap sesuatu, dia akan, patuh…, nurut… dan rela berkorban demi cintanya, disuruh makan dia langsung ambil piring, disuruh minum dia langsung ambil gelas, disuruh tidur dia langsung ambil guling, padahal dia tidak tahu doi nya malah ambil hp buat chat sama yang lain. Bukan begitu mas? Mas yang disana, betul ya mas.  
Begitu juga cinta kepada ALLAH, orang yang mencintai ALLAH akan mematuhi Aturan ALLAH, disuruh shalat dia shalat. Disuruh puasa dia puasa, disuruh ngaji dia ngaji. Masya ALLAH
YANG KEDUA : CINTA KEPADA RASUL
Untuk dapat mencintai Rasulullah dan kemudian dicintai oleh Rasulullah ada lima hal yang harus kita kerjakan, yaitu:
1)      Banyak-banyak bershalawat kepada Rasulullah secara ikhlas.
2)      Memahami dan mengambil pelajaran dari sejarah Rasulul
3)      Mencontoh sunah-sunah Rasulullah yang berkaitan dengan ibadah kepada Allah.
4)      Mentauladani perilaku Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.
5)      Ziarah ke makam Rasulullah di Madinah almunawwarah dengan ikhlas jika kita telah diberi kemampuan pergi kesana..
YANG KE-TIGA: CINTA SESAMA MANUSIA
Banyak orang yang salah menafsirkan cinta sesama manusia, cinta sesama manusia bukan menyuruh kita untuk mencintai lawan jenis kita yang bukan makhram atau  yang disebut kekasih, cinta sesama manusia dapat di ekspresikan ketika kita mencintai seorang sahabat, seperti layaknya Rasulullah SAW yang mencintai sahabatnya. Termasuk cinta kepada orang tua kita.
Rekan-rekan yang saya cintai, seperti yang telah saya katakan “C I N T A, satu kata berjuta makna”, ketika kita membahas apakah itu cinta, definisi cinta itu pasti berbeda-beda, tergantung siapa yang merasakan nya dan kepada siapa cinta itu ditujukan. Ketika cinta itu ditujukan untuk orang tua kita tentu definisi nya berbeda ketika cinta itu ditujukan kepada pasangan kita.
Rekan-rekan yang mencintai saya, ketika kita membahas cinta tentu erat kaitannya dengan satu budaya yang sedang marak dan sangat sulit untuk ditinggalkan belakangan ini, yaitu “PACARAN”. Hampir seluruh orang mengekspresikan rasa cinta mereka kepada lawan jenis dengan suatu hubungan yang disebut pacaran.
Namun sebenarnya apa sih arti dari kata “pacaran” itu sendiri? Rekan-rekan ku ada yang ingin menyampaikan pendapat tentang definisi pacaran? Mas yang disana mungkin? Atau mba nya? Sepertinya nih mereka tahu banyak namun masih malu-malu kayaknya.
Apakah itu pacar? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi V, pacar yaitu teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta dan kasih.
Budaya berpacaran sedang marak dan hangat ditengah masyarakat kita, dari yang sudah dewasa, remaja, bahkan anak kecil pun ikut melestarikan budaya yang satu ini. Berbagai fenomena baru pun bermunculan, anak kecil di mall pegangan tangan, nonton, sampe berantem di sosmed, bahkan hingga memanggil ayah-bunda pun sudah biasa, sungguh sangat memprihatinkan.
Bagaimanakah pacaran dalam sudut pandang islam? Seperti yang telah kita ketahuin dalam agama islam pacaran itu sama sekali tidak diperbolehkan, seperti yang telah dijelaskan dalam Q.S Al-Isra ayat 32.

“Janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk”
JANGANKAN BERZINA!! Mendekati zina pun kita tidak diperbolehkan, lalu bagaimanakah perbuatan mendekati zina itu?? Salah satunya ada PACARAN.
“Tapi kan kita pacaran nya syar’i , kita ga ngapa-ngapain kok” BOHONG. Rekan-rekanku yang berbahagia ibarat tembok di tepi laut, setan selalu dapat menemukan celah untuk dapat menembus tembok tersebut.
“Tapi kan pacaran itu malah membuat kita semakin baik, memotivasi kita untuk belajar” BOHONG. “Sayang jangan lupa belajar yaa” oke, mungkin kita langsung menuruti apa kata pacar kita tersebut, kita buka buku bab 1 “aduh doi lagi ngapain yaa” baca 1 halaman “doi selingkuh ga yaa” baca 2 halaman “aduh kangen chat ahh” dan akhirnya kalian ga belajar.
“Tapi kan pacar aku sholeh, ngaji terus blablabla” BOHONG. My sistah… percaya sama saya. Tidak ada satu pacar pun di dunia ini yang sholeh, karena kalua dia beneran sholeh, dia ga mungkin ngajak kita pacaran.
Kini pacaran sudah sangat ngetren dalam masyarakat. Bahkan mereka yang tidak pacaran dianggap kuno/jadul. Apa yang sebenarnya terjadi dengan masyarakat kita? Sebenarnya pacaran dapat menjadi tren dalam masyarakat ini bukan tanpa sebab. Jika ada yang harus disalahkan dengan tren ini, menurut penulis adalah orang tua. Mengapa demikian? Dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari, orang tua sudah tidak melarang anaknya pacaran. Jika orang dulu pacaran sembunyi-sembunyi, maka remaja sekarang langsung terang-terangan.
Rasa malu atas kesalahan yang dilakukan sudah tidak ada, karena seolah-olah pacaran itu bukanlah suatu maksiat, pacaran dianggap adalah hal yang wajar dan tidak patut ditentang. Jika orang tua dulu melarang anaknya pacaran, orang tua sekarang merestui anaknya. Bahkan sebelum pergi pacaran pamitan dulu. “Bu saya bawa anak ibu jalan-jalan iya.” Bak anak kecil, seolah-olah orang tua pun sudah tidak paham dengan konsep agama. Jelas-jelas Islam melarang lelaki dan perempuan yang bukan muhrim berduaan.
Sama halnya dengan orang tua, masyarakat pun pada umumnya sudah terbiasa dengan remaja yang pacaran. Tanpa berpikir dosa, mereka sengaja menyediakan tempat-tempat yang strategis dengan suasana yang remang-remang sebagai tempat nongkrong remaja. Dilihat dari sudut pandang pasar, mereka memang termasuk masyarakat yang cerdas, karena bisa mnyediakan kebutuhan konsumen dengan sangat baik. Masyarakat sudah terbiasa dengan tren pacaran ini.
Lalu, apakah masih ada remaja kita yang tidak pacaran?Ada, namun persentasenya sangat sedikit. Sudah hampir punah, padahal remaja yang pacaran tidak jauh bahagia dari remaja yang tidak pacaran. Bahkan remaja yang pacaran akan lebih sering terluka atau istilah sekarang, galau.
Pacaran zaman sekarang bukanlah sekedar berkenalan. Jauh dari itu, pacaran zaman sekarang merupakan kembarannya pernikahan. Perilaku remaja yang pacaran pada umumnya sudah sama dengan orang-orang yang berstatus suami-istri. Tanpa rasa canggung mereka berbonceng mesra ke mana-mana. Jika ada satu dua orang yang melihat aneh mereka atau sekedar menasehati, mereka tidak segan memarahinya. Masa remaja adalah masa-masa yang sulit dikendalikan, sehingga muncul kata-kata “jika kamu dapat mengendalikan masa mudamu, maka kamu akan berhasil di masa tuamu.”
Rekan-rekan ku, budaya pacaran sudah sangat melekat ditengah masyarakat. Apakah itu boleh? Paparan nya telah saya jelaskan tadi. Bagaimana nasib bangsa ini ketika generasi muda sudah panggil ayah-bund, jalan sana-sini, boncengan nempel banget. Miris.
Jadi bagi kalian yang sudah berpacaran, PUTUSIN SEKARANG JUGA, PUTUSIN, MOVE ON, LUPAIN MANTAN..Karena
JIKA MASA LALU ADALAH SEJARAH
MAKA MANTAN ADALAH PENINGGALAN SEJARAH
Cukup sekian yang dapat saya sampaikan, kurang lebihnya saya mohon maaf, terima kasih.
Wassalamualaikum Warrakhmatullahi Wabarakatu.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naskah Cerita Rakyat - Baridin dan Ratminah

MAKALAH LENGKAP TENTANG KETAHANAN NASIONAL DI BIDANG EKONOMI